Laman

Minggu, 21 Februari 2010

Proyek ATCS Dishub Rp2,6 M

Proyek pengadaan (Automatic Traffic Light Control System (ATCS) atau sistem kontrol lalu lintas otomatis oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda yang akan digunakan untuk mengawasi lalu lintas di Samarinda, menelan biaya Rp2,6 miliar. Itu belum termasuk pembangunan gedung untuk menyimpan peralatan elektronik yang lokasinya di belakang Kantor Dishub Jl MT Haryono, Samarinda Ulu, sehingga totalnya mencapai Rp2,8 miliar.

Kepala Dishub Kota Samarinda Supriady Semta menjelaskan, ada 8 CCTV yang nantinya akan dipasang di sejumlah titik seperti di Jembatan Mahakam dan sejumlah persimpangan. Diantaranya simpangan Muara, Air Putih, Air Hitam, Mal Lembuswana, SMPN 1, Hotel Mesra dan persimpangan H Darjad.

"Tinggal menunggu bangunannya saja yang diperkirakan pertengahan November mendatang sudah rampung," jelasnya.

Ditambahkan Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Agus Wahyudi, didampingi Kepala Seksi Lalu Lintas Hari Prabowo, tujuan pembangunan ATCS ini untuk memonitor kepadatan arus lalu lintas khususnya di 8 titik pemasangan CCTV. Sehingga Dishub lebih mudah melakukan kontrol.

"Kedepannya, kita hanya mengawasi kendaraan melalui visual yang berada di gedung pengendali. Bahkan, dalam pengawasan juga bisa disertai imbauan yang dapat didengar pengendara," kata Agus.

Pengendalian sistem arus lalu lintas ini juga sangat bermanfaat menghitung jumlah kendaraan yang melintas di 8 titik tersebut. Bila jumlah kendaraan sedikit atau sepi, maka traffic light dan countdown secara otomatis bisa mempercepat menunjukkan lampu berwarna hijau.

Sejauh ini lanjut Hari, proyek ATCS tersebut telah mencapai lebih 70 persen. Dengan komponen yang dikerjakan meliputi jaringan fiber optic 8 core, detektor, CCTV atau kamera. Proyek itu telah dilelang 8 Mei 2009 lalu. Kendati sempat menghadapi kendala anggaran yang kemudian mengakibatkan keterlambatan pengerjaan, dipastikan akan selesai pertengahan November nanti.

"Pemenang lelang adalah PT Manunggaling Rizki Karyatama Telmics, kontraktor dari Bandung dengan dana Rp2,6 miliar untuk pengadaan perangkat elektronik. Untuk bangunan gedung pengendali ditangani kontraktor lokal dengan dana Rp210 juta," tukasnya.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana P Chabib menambahkan, saat ini dua titik yang sudah siap dipasang kamera yakni Jembatan Mahakam dan Simpang Muara. Nantinya, komponen elektronik dari jaringan di dua titik ini akan dirangkai yang terpusat di gedung pengendali.

"Makanya di gedung pengendali harus bersuhu dingin, guna menjaga peralatan elektronik yang ada," pungkasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar