Laman

Minggu, 21 Februari 2010

Aktivitas Lalu Lintas Samarinda Diintai 8 CCTV

SAMARINDA. Aktivitas warga Kota Tepian akan diintai dan direkam dengan menggunakan Closed Circuit TeleVision (CCTV). Pemkot Samarinda akan memasang CCTV ini di 8 titik yang dianggap strategis. Khususnya kawasan yang padat dengan kendaraan.

Proyek ini satu paket dengan pengadaan Automatic Control Traffic System (ACTS) atau sistem kontrol lalu lintas otomatis. "Sebenarnya pemasangan CCTV ini direncanakan sebelum Lebaran tadi. Namun mundur. Saya belum tabu jelas kapan pastinya akan selesai rampung," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota samarinda Supriady Semta kepada Sapos.

Delapan CCTV itu nantinya akan dipasang di Jembatan Mahakam, persimpangan Muara, persimpangan Air Putih, persimpangan Air Hitam, persimpangan Mal Lembuswana, persimpangan SMPN 1, persimpangan Hotel Mesra dan persimpangan H Darjad.

"Alat-alatnya sudah ada, namun saya tidak tahu berapa besaran nilainya karena ditangani pejabat sebelumnya (Sulaiman Sade, Red) dan KPA (Kuasa Pemegang Anggaran)," imbuhnya.

Untuk mengoperasikannya, Supriady menyebutkan, disiapkan pula bangunan khusus untuk pusat operator CCTV dan ACTS yang berada di belakang kantor Dishub Kota, J1 MT Haryono. Bangunan itu telah dikerjakan sejak dua bulan lalu dan belum selesai.

Guna merealisasikan pemasangan 8 CCTV itu sendiri, dia menjelaskan tinggal menunggu bangunannya saja. "Kami pun masih menunggu kesiapan bangunan tersebut, sementara untuk alat-alatnya pun sudah ada," katanya.

Disinggung di bangunan tersebut tidak disertakan plang yang menjelaskan izin mendirikan bangunan (IMB) dan jumlah nilainya, Supriady mengatakan akan menanyakan kepada pegawainya yang mengurusi proyek tersebut.

"Saya akan beritahu untuk segera pasang plangnya," tuturnya.

Pemasangan CCTV dan ACTS yang digagas Sulaiman Sade, diakui Supriyadi sempat memerlukan dana besar. Untuk itu Sulaiman pemah mengusulkan dana tersebut sebesar Rp10 miliar.

"Untuk program ini menggunakan dana APBN, APBD Kaltim dan APBD Kota. Tapi yang cair hanya Rp3,5 miliar," papar Supriyadi.

Akses Facebook Gangguan

PARA penggemar Facebook di beberapa negara sempat kebingungan karena situs favorit mereka itu tak dapat diakses. Rupanya, memang sempat ada masalah di server Facebook.

Disadur dari Press Association, Minggu (21/2/2010), para anggota Facebook di Inggris Raya, Amerika Serikat, Meksiko, Thailand dan beberapa negara mulai komplain sukar mengakses Facebook sejak Sabtu waktu setempat.

Dalam keluhan yang antara lain disampaikan via situs mikroblogging Twitter itu, beberapa user lapor bahwa mereka kesulitan log in. Beberapa lagi merasakan akses ke situs yang sangat lambat.

Melalui juru bicaranya, Matt Hicks, pihak Facebook mengakui memang ada sedikit kerusakan di server. Namun menurutnya, persentase pengguna yang mengalami gangguan sangat sedikit. Sayangnya tak disebutkan user di negara mana saja yang tertimpa masalah itu.

Beruntung, teknisi Facebook dapat segera mengatasi persoalan yang terjadi sehingga saat ini akses ke situs tidak lagi sukar. Tak dijelaskan apa yang jadi penyebab masalah di server mereka.

Proyek ATCS Dishub Rp2,6 M

Proyek pengadaan (Automatic Traffic Light Control System (ATCS) atau sistem kontrol lalu lintas otomatis oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda yang akan digunakan untuk mengawasi lalu lintas di Samarinda, menelan biaya Rp2,6 miliar. Itu belum termasuk pembangunan gedung untuk menyimpan peralatan elektronik yang lokasinya di belakang Kantor Dishub Jl MT Haryono, Samarinda Ulu, sehingga totalnya mencapai Rp2,8 miliar.

Kepala Dishub Kota Samarinda Supriady Semta menjelaskan, ada 8 CCTV yang nantinya akan dipasang di sejumlah titik seperti di Jembatan Mahakam dan sejumlah persimpangan. Diantaranya simpangan Muara, Air Putih, Air Hitam, Mal Lembuswana, SMPN 1, Hotel Mesra dan persimpangan H Darjad.

"Tinggal menunggu bangunannya saja yang diperkirakan pertengahan November mendatang sudah rampung," jelasnya.

Ditambahkan Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Agus Wahyudi, didampingi Kepala Seksi Lalu Lintas Hari Prabowo, tujuan pembangunan ATCS ini untuk memonitor kepadatan arus lalu lintas khususnya di 8 titik pemasangan CCTV. Sehingga Dishub lebih mudah melakukan kontrol.

"Kedepannya, kita hanya mengawasi kendaraan melalui visual yang berada di gedung pengendali. Bahkan, dalam pengawasan juga bisa disertai imbauan yang dapat didengar pengendara," kata Agus.

Pengendalian sistem arus lalu lintas ini juga sangat bermanfaat menghitung jumlah kendaraan yang melintas di 8 titik tersebut. Bila jumlah kendaraan sedikit atau sepi, maka traffic light dan countdown secara otomatis bisa mempercepat menunjukkan lampu berwarna hijau.

Sejauh ini lanjut Hari, proyek ATCS tersebut telah mencapai lebih 70 persen. Dengan komponen yang dikerjakan meliputi jaringan fiber optic 8 core, detektor, CCTV atau kamera. Proyek itu telah dilelang 8 Mei 2009 lalu. Kendati sempat menghadapi kendala anggaran yang kemudian mengakibatkan keterlambatan pengerjaan, dipastikan akan selesai pertengahan November nanti.

"Pemenang lelang adalah PT Manunggaling Rizki Karyatama Telmics, kontraktor dari Bandung dengan dana Rp2,6 miliar untuk pengadaan perangkat elektronik. Untuk bangunan gedung pengendali ditangani kontraktor lokal dengan dana Rp210 juta," tukasnya.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana P Chabib menambahkan, saat ini dua titik yang sudah siap dipasang kamera yakni Jembatan Mahakam dan Simpang Muara. Nantinya, komponen elektronik dari jaringan di dua titik ini akan dirangkai yang terpusat di gedung pengendali.

"Makanya di gedung pengendali harus bersuhu dingin, guna menjaga peralatan elektronik yang ada," pungkasnya