Laman

Rabu, 10 Maret 2010

Samarinda Imbau Warga Jangan Beri Uang Pengemis

SAMARINDA. Pengemis cacat di Kota Samarinda mudah sekali ditemukan. Namun diakui Asisten III Sekretariat Kota (Setkot) Samarinda, Diwansyah, mereka bukanlah warga lokal tetapi pendatang.

"Mereka yang cacat sengaja didatangkan ke Samarinda untuk menjadi ladang penghasilan dari pekerjaan mengemis. Dengan memasang mereka, oknum yang menjadi koordinator akan lebih mudah meraup uang sebanyak-banyaknya," ujar Diwansyah kepada Sapos kemarin siang.

Ia menjelaskan, warga Samarinda yang memiliki kekurangan tersebut sudah diberi keterampilan agar dapat disamakan dengan orang yang bertubuh lengkap pada umumnya. Karena sudah tergabung dalam sebuah organisasi yang disebut Yayasan Kesejahteraan Tuna Rungu Bina Cita Kota Samarinda. "Lihat saja, para penyandang cacat yang berasal dari lokal, mereka memiliki keterampilan yang tak kalah hebat dengan warga umumnya. Bahkan sebagian dari mereka justru telah bekerja dan juga membuka usaha sendiri," katanya.

Sehingga ia menilai, tidak patut bagi warga Samarinda untuk memberikan uang kepada pengemis kendati bertubuh cacat. Dengan tindakan seperti itu sebenarnya bukan menyadarkan atau menjadikan mereka agar mau bekerja. Tapi malah menjadikan kebiasaan malas. "Bagaimana pengemis dari luar tidak berdatangan, kalau memberi uang Rp1.000 per orang. Sedangkan di luar daerah mereka hanya mendapat Rp100. Makanya para koordinatornya memanfaatkan peluang ini," ungkapnya.

Karena itu Pemkot akan lebih maksimal untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada pengemis. Apalagi dalam perda yang baru nantinya, memberi uang kepada pengemis akan didenda Rp25 juta. "Memang ini masih rancangan dan nantinya akan dikaji lagi oleh DPRD. Tapi bersamaan dengan itu, kami akan mensosialisasikan kepada masyarakat agar Kota Samarinda bersih dari sikap mengemis," terangnya.

Keberadaan penyandang cacat maupun yang bertubuh lengkap yang menggantungkan diri hanya untuk mengemis, disebabkan memang adanya aksi koordinator. Pemkot sudah memburu para koordinator dan pemimpin tertinggi dalam kasus sosial ini. "Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Samarinda (Sulaiman Sade), tadi (kemarin, Red) sudah menghadap saya. Disebutkan kalau mereka yang mengeksploitasi pengemis sudah menjadi target operasi Pemkot, dan tidak lama lagi ditangkap," tambahnya.

Sedangkan terkait oknum Pemkot yang terlibat, ia mengaku akan diberi sanksi tegas. "Jika pemeriksaan selesai dan terbukti benar, maka yang bersangkutan minimal akan dimutasi," paparnya.(air)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar